Kamboja, sebuah negara di jantung Asia Tenggara, selama beberapa tahun terakhir menjadi sorotan dunia, bukan hanya karena keindahan Angkor Wat atau budayanya yang eksotis, tapi juga karena geliat industri judi online yang menggurita secara diam-diam. Di balik hiruk-pikuk kota-kota seperti Phnom Penh dan Sihanoukville, tersembunyi jaringan pusat bisnis judi online yang membentuk “kerajaan bayangan” baru.
Tapi bagaimana sebenarnya pusat-pusat ini beroperasi? Mengapa Kamboja menjadi magnet bagi industri ini? Dan tempat-tempat mana yang disebut-sebut sebagai episentrum rahasianya?
Mengapa Kamboja?
Ada beberapa faktor kunci yang membuat Kamboja begitu menarik untuk bisnis judi online:
-
Regulasi Longgar: Pemerintah Kamboja sempat memberikan izin luas kepada perusahaan judi online, berbeda dengan negara tetangga seperti Thailand atau Vietnam yang ketat.
-
Tenaga Kerja Murah: Banyak operator memanfaatkan tenaga kerja muda dari Kamboja maupun negara lain untuk menjalankan operasi besar-besaran.
-
Lokasi Strategis: Dekat dengan pasar besar seperti China dan Asia Tenggara, menjadikan Kamboja gerbang sempurna.
Namun sejak tahun 2020, pemerintah Kamboja mengumumkan larangan baru untuk lisensi judi online. Meski begitu, sebagian besar operasi tetap berlangsung — hanya saja lebih tersembunyi.
Kota-Kota Misterius yang Jadi Sarang Judi Online
1. Sihanoukville: Dari Surga Pantai Menjadi “Wild West” Perjudian Online
Beberapa tahun lalu, Sihanoukville adalah ikon wisata Kamboja — terkenal dengan pantai pasir putihnya, laut biru jernih, dan suasana santai ala backpacker. Namun, semua itu berubah drastis ketika investasi besar-besaran dari operator kasino, terutama dari China, mulai membanjiri kota ini.
Dalam waktu singkat, ratusan gedung pencakar langit dibangun, kasino dibuka di hampir setiap sudut jalan, dan bisnis lokal perlahan terpinggirkan. Tapi ketika pemerintah Tiongkok menekan Kamboja untuk membatasi perjudian online, banyak kasino tutup mendadak, meninggalkan kota ini dalam kondisi setengah hidup.
Kini, gedung-gedung kosong tersebut tidak benar-benar “mati”. Banyak laporan dari media lokal dan internasional mengungkap bahwa gedung-gedung ini diam-diam diubah menjadi markas operasi judi online ilegal. Mereka bekerja sepanjang malam:
-
Ribuan komputer berjalan nonstop.
-
Ruang server tersembunyi di lantai bawah tanah.
-
Tenaga kerja asing direkrut untuk mengelola layanan pelanggan, mengoperasikan bot taruhan, dan menargetkan pasar Asia.
Pada malam hari, lampu-lampu tetap menyala terang, kendaraan shuttle tanpa logo bolak-balik mengangkut pekerja, dan kawasan-kawasan tertentu terasa seperti kota hantu modern — sepi namun penuh aktivitas di balik dinding kaca gelap.
2. Phnom Penh: Operasi Diam di Tengah Ibu Kota
Sebagai ibu kota, Phnom Penh memberikan wajah yang lebih “sipil” dan modern dibandingkan Sihanoukville. Gedung-gedung perkantoran, hotel berbintang, dan apartemen mewah mendominasi skyline kota. Namun, di balik gemerlap itu, Phnom Penh menjadi salah satu markas tersembunyi terbesar untuk operasi judi online.
Berbeda dengan Sihanoukville yang terang-terangan, operasi di Phnom Penh dilakukan lebih rapi dan profesional:
-
Lantai-lantai tertentu dalam gedung perkantoran disewa penuh, namun dengan nama perusahaan palsu.
-
Setiap pekerja biasanya diwajibkan menandatangani kontrak kerahasiaan.
-
Internet dikendalikan ketat dengan penggunaan VPN khusus dan server internal.
-
Semua transaksi keuangan dilakukan dengan mata uang kripto seperti USDT, untuk menghindari jejak transaksi tradisional.
Pusat-pusat ini melayani ribuan pemain di seluruh dunia, dengan target utama pasar China, Thailand, dan bahkan Eropa Timur. Beberapa laporan bahkan menyebutkan bahwa operasi ini bisa menghasilkan puluhan juta dolar per bulan dari taruhan olahraga, kasino online, hingga lotere virtual.
Menariknya, dari luar, semua tampak seperti kantor biasa: pekerja berpakaian kasual, lalu lalang lift yang tidak mencurigakan, dan security yang tampak santai. Namun, setiap lantai punya pengamanan ketat: kamera tersembunyi, akses pintu dengan sidik jari, bahkan kadang-kadang bodyguard pribadi.
3. Poipet: Kota Perbatasan dengan Dua Wajah
Poipet berdiri di perbatasan antara Kamboja dan Thailand, dan dikenal lama sebagai kota perjudian karena adanya celah hukum: perjudian dilarang untuk warga Thailand, namun legal untuk turis di Kamboja.
Kota ini punya dua wajah:
-
Di satu sisi, kasino-kasino besar berdiri megah, penuh turis Thailand yang melintasi perbatasan hanya untuk berjudi.
-
Di sisi lain, di balik kasino-kasino ini, banyak gedung kecil dan rumah toko (ruko) yang disulap menjadi server farm dan pusat layanan judi online.
Model operasi di Poipet sedikit berbeda:
-
Kasino resmi digunakan untuk mencuci uang dari operasi online.
-
Area belakang kasino digunakan untuk hosting server ilegal.
-
Banyak pekerja ilegal dari Vietnam, Myanmar, dan China direkrut, terkadang secara paksa, untuk bekerja di bawah pengawasan ketat.
Beberapa cerita kelam muncul dari Poipet, termasuk:
-
Penyanderaan tenaga kerja karena gagal memenuhi target taruhan.
-
Kekerasan fisik sebagai bentuk hukuman.
-
Penyelundupan manusia yang dijalankan oleh jaringan kriminal lintas negara.
Karena posisinya di perbatasan, dari informasi KONSPIRASI.ID menyatakan bahwa Poipet juga menjadi jalur keluar masuk barang-barang ilegal, mulai dari perangkat komputer canggih hingga jaringan komunikasi rahasia.
Di Balik Layar: Sistem Operasi Judi Online di Kamboja
Biasanya, begini pola kerjanya:
-
Perekrutan massal tenaga kerja muda.
-
Pelatihan kilat untuk mengelola customer service, operasional server, atau promosi.
-
Menggunakan taktik pemasaran agresif, termasuk spam iklan di media sosial.
-
Memanfaatkan sistem keuangan berbasis crypto untuk menghindari pelacakan.
Sayangnya, ada juga laporan tentang praktik eksploitasi — seperti pekerja yang dipaksa bekerja tanpa bayaran atau bahkan penyanderaan jika gagal memenuhi target.
Masa Depan yang Tidak Pasti
Seiring tekanan internasional meningkat, termasuk dari Tiongkok dan AS, banyak operasi judi online di Kamboja mulai bergeser ke “mode bayangan” — lebih kecil, lebih rahasia, lebih tersebar.
Namun, selama permintaan dari pasar luar negeri tetap tinggi, pusat-pusat rahasia ini diprediksi akan tetap hidup, berkembang, dan mungkin bermetamorfosis dalam bentuk yang lebih sulit terdeteksi.